Semoga semua korban memperoleh syurga disisi Allah SWT... Berikut ini kisah selengkapnya...
SILAHKAN SIMAK DAN JANGAN LUPA DI SHARE YAH
Keduanya mencari korban di salah satu lokasi bekas penggalian tanah di Desa Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Siak. Sore itu ada tiga orang anak yang sedang mandi di sana. Dari tiga anak itu, Delvi menunjuk Marjevan Gea, 8 tahun, sebagai korbannya.
Delvi serta Supiyan membujuk Marjevan dengan mengajaknya jajan ke kedai. Di sana, tidak hanya membeli
makanan ringan, Delvi juga membeli pisau
kater.
Korban kemudiandigiring ke hutan akasia. Di sanalah bocah malang itu dibunuh serta dimutilasi. Pada pertengahan Juli 2014, Delvi kembali mengundang Supiyan mencari korban. Hari ini mereka punya “ide gila” untuk menguliti serta menjual daging korbannya.
Mereka pun menemukan korbannya di lokasi pemancingan tepi sungai, tetap di Desa Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Siak. Dari tiga anak yang sedang memancing di situ, hidup malang menimpa Femasili Madeva, 10 tahun. Sama semacam Marjemen, ia dieksekusi di hutan akasia. Dagingnya dipasarkan dengan mengelabui pemilik rumah makan serta kedai tuak di Perawang bahwa itu daging sapi.
Tetapi pembunuhan Femasili meninggalkan jejak, sebab ada yang menonton mereka mengangkat bocah itu ke hutan akasia. Berkah keterangan warga, polisi melumpuhkan Delvi di rumah saudaranya di Kota Duri, Bengkalis, 22 Juli. Selanjutnya polisi menangkap Supiyan, DP, serta Dita. Sidang perdana Delvi Cs bakal dilanjutkan Senin (10/11/) depan dengan acara mendengarkan keterangan saksi-saksi.
Waspadalah!! merupakan bagi para orang tua...semoga ini dapat menjadi pembelajaran supaya kami rutin waspada kepada lingkungan serta orang orang dikurang lebih kami yang mencurigakan...semoga tak menimpa kami semua..
0 komentar:
Posting Komentar